Di kelompok PKLI MTsN
Blitar ada anggota yang hobi membuat istilah menyesatkan tapi sering diikuti
oleh teman-teman, dialah Bu Beta a.k. Besti. What? Salah satunya istilah cangkeman.
Benar-benar menyesatkan!
Saat itu adalah momen
Maulid nabi Muhammad SAW yang harus kami garap untuk acara kampung dan
perwakilan da’i di sekolah. Lidah orang Jawa tidak telaten mengatakan
kata maulidan untuk istilah sehari-hari di luar acara formal, sehingga
mereka mengatakan mulutan. Sedangkan kata mulut jika diterjemahkan ke
dalam bahasa Jawa menjadi kata cangkem. Istilah itulah yang membuat kita
jadi sering bilang cangkeman.
(Tut tut tut...
penjelasannya panjang kayak sepur O_o hehe).
Di bawah ini adalah
momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di acara kampung maupun di sekolah.
Photo 1 (0702’12). Becak
rodo limo, kadung macak ora sido lungo.
Photo di atas diambil setelah pak ketua
Rifqi mencak-mencak (pak ketua jarang banget marah, sekalinya cemberut, anggotanya
jadi galau dan kalut). Kebiasaan cewek-cewek kalo mau pergi yang saling
menunggu menjadikan semuanya nggak jadi pergi semua ke mushola.
Kronologisnya seperti
ini = yang sudah siap pergi menunggu yang masih makan camilan. Yang masih makan
camilan menunggu antri mandi. Yang sudah selesai mandi menunggu antri setrika. Yang
sudah setrika menunggu antri kaca untuk dandan. Si kaca nggak suka dijadikan
sarana narsis para cewek. Si kaca marah. Dia membuat siapa saja yang berkaca
terlihat masih kurang saja. Yang dandan kebingungan dandan sampai bedaknya
habis dan tetap saja terlihat masih kurang mak nyus. Si kaca tertawa
kegirangan sampai waktu acara menukar takir selesai. Akhirnya semua
nggak jadi berangkat. Pak ketua Rifqi mencak-mencak.
Akhirnya takirnya
dibawa ke kos deh sama para arjuna (kesasar) dan...
Photo 2 (0702’12). Sikat
bareng-bareng deh. Terimakasih Pak Gatot yang sudah memberikan takir
sebanyak ini pada kami yang sering ngirit kalo masak.
Photo 3 (0902’12). Wah
makan enak lagi. Alhamdulillah dijamu di acara Maulid warga kampung. Dalam hati
berdoa,”Sering-sering aja beginii”. Ngarep.
Photo 4 (0902’12).
Nyulik anak orang sebentar buat photo. Ikmal is the name of that cute
boy!
Photo 5 (0902’12). Berhati-hatilah
kalau kebanyakan makan sate, nanti bibir bisa monyong-monyong. O_o.
Photo 5 (0902’12).
Teladan benar dua orang ini oe. Nyampe paris nih kayaknya.
Photo 6 (1602’12). Acara
yang ada di sekolah ini membuat kita berjejer seperti pasien antri berobat.
Para calon bu guru
ini nggak ketinggalan berpose di mana pun dan kapan pun. Semoga kameranya nggak
bosan dengan wajah-wajah ini dan nggak berbuat jahat seperti si kaca. Amin..
Meskipun istilah cangkeman
itu agak tidak sopan di telinga, namun kalau istilah itu diucapkan lagi
sekarang maka ia akan mengantarkan kita pada kenangan manis masa PKLI dan pasti
akan dibuat tertawa oleh kata itu.
Hidup cangkeman!!!
Hahaha
0 komentar:
Posting Komentar